Lebih dulu saya mesti menjelaskan, "dipaksa" (setidaknya, di dalam tulisan ini) berbeda makna dari "terpaksa".
1) "Karena tak punya uang, terpaksa saya berjalan kaki sambil memanggul sekarung gaplek dari rumah sampai pasar." (Berjalan kaki menjadi keniscayaan, satu-satunya pilihan, tak ada kesanggupan lain pada diri saya.)
2) "Gara-gara memecahkan kendi yang baru dibeli istri, saya dipaksa berjalan kaki dari pasar sampai rumah." (Berjalan kaki menjadi konsekuensi yang dipilih oleh pihak lain; sebenarnya ada kesanggupan lain pada diri saya.)